Selasa, 27 November 2012

Rumahku Istanaku



Ketika kutelusuri zaman dalam sebuah peradaban
Ayah, ibu, anak tenggelam dalam kesibukan
Rumah, layakknya terminal pemberhentian
Tak ada penghuni jika malam tak datang
Ayah bisnis, ibu bekerja, anak hura-hura
Apakah fungsi keluarga sebenarnya?

Dalam penelusuranku yang selanjutnya
Kutemukan sebuah keluarga yang berbeda asa
Tak kujumpa keselarasan irama
Di hari ketika libur tiba, obyek aktivitaspun berbeda
Ayah memancing, ibu mengaji, anak ngeband
Beginikah namanya keluarga?

Tapi, di ujung kerasnya keegoisan zaman
Masih kutemukan sebuah kebersamaan
ayah mengemis, ibu mengemis, anak mengemis
beginikah gambaran keluarga bahagia?
Selalu bersama, merasakan duka yang sama
Karena tak ingin makan kerikil seadanya

Yang kutahu, keluarga itu
sandaran di kala hati ringkih
menjadi pupuk ketika hati layu
Dipimpin oleh ayah yang sayang pada ibu
Ibu taat pada ayah, ibu tampil cantik di dalam rumah
Ibu, sebagai tampat sang buah hati bertanya
Beliau sebagai panutan putra-putri tercinta
Beliau yang menuntun di kala anak masih meraba

Ayah, ibu terimakasih
Begitu bahagia aku dalam istana ini
Tak kutemukan terminal dalam rumahku
Tak berbeda asaku bagimu
Tidak harus kumengemis agar tak makan batu
Aku bersyukur telah kurasakan cintamu bagiku
Selamanya, aku pun mencintaimu

Karya: Kurniapeni Margi R



Tidak ada komentar:

Posting Komentar