Ketika kutelusuri zaman dalam sebuah
peradaban
Ayah, ibu, anak tenggelam dalam
kesibukan
Tak ada penghuni jika malam tak
datang
Ayah bisnis, ibu bekerja, anak
hura-hura
Apakah fungsi keluarga sebenarnya?
Dalam penelusuranku yang selanjutnya
Kutemukan sebuah keluarga yang
berbeda asa
Tak kujumpa keselarasan irama
Di hari ketika libur tiba, obyek
aktivitaspun berbeda
Ayah memancing, ibu mengaji, anak ngeband
Beginikah namanya keluarga?
Tapi, di ujung kerasnya keegoisan zaman
Masih kutemukan sebuah kebersamaan
ayah mengemis, ibu mengemis, anak
mengemis
beginikah gambaran keluarga bahagia?
Selalu bersama, merasakan duka yang
sama
Karena tak ingin makan kerikil
seadanya
Yang kutahu, keluarga itu
sandaran di kala hati ringkih
menjadi pupuk ketika hati layu
Dipimpin oleh ayah yang sayang pada
ibu
Ibu taat pada ayah, ibu tampil
cantik di dalam rumah
Ibu, sebagai tampat sang buah hati
bertanya
Beliau sebagai panutan putra-putri tercinta
Beliau yang menuntun di kala anak
masih meraba
Ayah, ibu terimakasih
Begitu bahagia aku dalam istana ini
Tak kutemukan terminal dalam rumahku
Tak berbeda asaku bagimu
Tidak harus kumengemis agar tak
makan batu
Aku bersyukur telah kurasakan
cintamu bagiku
Selamanya, aku pun mencintaimu
Karya: Kurniapeni Margi R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar